Data BSI Diduga Bocor, Ahli TI: Habis Ransomware, Terbitlah Phishing

  • Bagikan
X

Data internal milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI diduga bocor di situs gelap atau dark web akibat terkena Ransomware. Ahli keamanan siber menilai data yang terpublikasi secara masif biasanya akan diikuti oleh aksi phishing.

Ransomware adalah sejenis perangkat lunak berbahaya yang dapat mengambil alih kendali komputer dan mencegah penggunanya untuk mengakses data. Biasanya peretas menuntut uang tebusan agar sistem pulih.

Sementara itu, Phishing adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan.

Kelompok peretas Ransomware internasional, LockBit 3.0 mengklaim telah meretas data internal milik BSI dan mempublikasikannya di situs gelap atau dark web. Hal ini dilakukan setelah perusahaan gabungan tiga bank syariah ini diduga tak membayar uang tebusan sesuai permintaan LockBit 3.0 yang senilai US$ 20 juta atau sekitar Rp 295,6 miliar.

Hal itu diketahui dari foto yang diunggah akun Twitter perusahaan keamanan teknologi, Fusion Intelligence Center @DarkTracer. Akun ini mengunggah foto tangkapan layar yang menunjukkan data-data diduga milik BSI bocor.

"Batas waktu negosiasi berakhir, dan Kelompok Ransomware LockBit akhirnya membuat semua data curian dari BSI terpublikasi di dark web." demikian tertulis di akun @DarkTracer melengkapi foto tangkapan layar yang diunggah Selasa (16/5).

Sumber: katadata.co.id

Artikel Asli

Penting:

Apabila terdapat kesalahan informasi dalam berita ini, silahkan kirim koreksi/laporan Anda ke alamat email kami di [email protected].
  • Bagikan