(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
DUNIAGITAL.COM - Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah alias Castro mengendus ada upaya politisasi di balik munculnya kasus dugaan korupsi sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 2012, bersamaan dengan deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN).
Castro menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini menjadi alat penggebuk kepentingan bagi penguasa. Bagi dia, KPK telah berganti nama menjadi Komisi Penggebuk Kepentingan.
“Memang itu sarat transaksi kepentingan. Dan itu bisa jadi alat penggebuk untuk pemilu 2024. Saya suka istilahnya, Komisi Penggebuk Kepentingan,” ujar Castro saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Minggu (3/9/2023).
Istilah yang ia sematkan dinilai tidak berlebihan, sebab diperkuat dengan fakta-fakta yang menujukkan banyak permasalahan seputar integritas kepimpinan Firli Bahuri Cs di lembaga antirasuah.
Sumber: inilah.com