(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
AKROBAT politik gaya anak kecil, anak ingusan (istilah Panda Nababan) terus dipertontonkan anak dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terbaru, para relawan menantu Jokowi, Bobby Afif Nasution (Banas), mengundurkan diri dari pengurus PDIP dan dari daftar calon sementara (DCS) PDIP di Medan dan Sumatera Utara. Mereka mundur dengan alasan tegak lurus kepada Jokowi, yang diklaim dukung pasangan Prabowo- Gibran. Mereka menilai Gibran sebagai representasi anak muda, dan wujud material Jokowisme, paham baru partainya Jokowi dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep.
Loyalis Banas tersebut mengklaim dukungan Jokowi pada Pilpres 2024 pasti ke pasangan Prabowo-Gibran. Gibran putra sulung Jokowi dan adik iparnya Banas, diklaim sebagai pemimpin masa depan mewakili anak muda. Salah seorang anak buah Banas yang mundur adalah ketua panitia rembuk relawan Banas yang dihadiri oleh Jokowi pada Minggu (27/8/2023) di gedung serba guna pemerintah provinsi Sumatera Utara. Acara rembuk relawan berbau show of force tersebut diwarnai aksi lempar sendal dan botol air mineral Roida ke arah rombongan Jokowi.
Kader PDIP Sambut Gembira
Para kader PDIP menyambut baik langkah mundur para loyalis Jokowi dan Banas tersebut meski diklaim bukan karena perintah majikannya. "Mereka menyadari dirinya hanya sebagai orang- orang titipan dari sang majikan, yang sengaja disusupi menjadi pengurus dan caleg PDIP. Mereka sama sekali tidak memiliki ikatan idiologis, spirit perjuangan, kontribusi apapun terhadap PDIP. Jika mereka diterima menjadi caleg, hingga pengurus PDIP, semata- mata karena dititip oleh Banas, bukan karena kontribusi, apalagi prestasi. Sebab sejak Jokowi, anak, dan menantunya terlibat di PDIP, terbentuk rasa takut kolektif, dari pusat hingga ke daerah di PDIP. Sehingga apapun yang diminta oleh Jokowi, anak, dan menantunya, termasuk orang- orangnya pasti dikabulkan.
Sumber: blogger.googleusercontent.com