Duniagital.com, Beirut - Para nasabah deposan Lebanon menggeruduk empat bank di negara yang kekurangan uang itu pada Selasa (4/10/2022), setelah bank-bank mengakhiri penutupan selama seminggu dan sebagian dibuka kembali.
Ketika krisis ekonomi kecil negara Mediterania yang melumpuhkan terus memburuk, semakin banyak deposan Lebanon memilih untuk membobol bank dan secara paksa menarik tabungan mereka yang terperangkap.
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1647729625996-0'); }); Bank-bank Lebanon yang kekurangan uang telah memberlakukan batasan informal pada penarikan tunai. Pembobolan tersebut mencerminkan meningkatnya kemarahan publik terhadap bank dan pihak berwenang yang telah berjuang untuk mereformasi ekonomi negara yang korup dan babak belur.
Tiga perempat dari populasi telah jatuh ke dalam kemiskinan dalam krisis ekonomi yang oleh Bank Dunia digambarkan sebagai salah satu yang terburuk dalam lebih dari satu abad, lapor Associated Press.
Sementara itu, pound Lebanon telah kehilangan 90% nilainya terhadap dolar, sehingga menyulitkan jutaan orang di seluruh negeri untuk mengatasi harga yang meroket.
Ali al-Sahli, seorang pensiunan perwira polisi yang bertugas di Pasukan Keamanan Internal Lebanon, menggerebek cabang Bank BLC di kota timur Chtaura, menuntut $24.000 dalam tabungan yang terperangkap untuk ditransfer ke putranya, yang berutang sewa dan biaya sekolah di Ukraina.
Sumber: wartaekonomi.co.id