REPUBLIKA.CO.ID, CAPE CANAVERAL -- Perusahaan roket milik Jeff Bezos, Blue Origin telah memenangkan kontrak perusahaan antariksa Nasional AS, NASA untuk membangun fasilitas pendaratan astronot di bulan. Jatuhnya pilihan ke Blue Origin ini setelah dua tahun perusahaan ini kalah bersaing dengan SpaceX, milik Elon Musk.
Blue Origin menerima kontrak senilai 3,4 miliar dolar AS pada Jumat (19/5/2024) untuk memimpin sebuah tim pengembangan fasilitas pendarat bulan yang diberi nama Blue Moon. Pesawat ini akan digunakan untuk mengangkut astronot ke permukaan bulan paling cepat tahun 2029, setelah sepasang pendaratan awak oleh SpaceX milik Elon Musk.
NASA akan membawa astronot ke orbit bulan dengan menggunakan roket dan kapsulnya sendiri, tetapi ingin perusahaan swasta mengambil alih setelahnya.
Administrator NASA, Bill Nelson, mengatakan bahwa NASA menginginkan opsi pendaratan yang berbeda karena mereka ingin kembali ke bulan lebih dari setengah abad setelah berakhirnya misi Apollo. Blue Origin mengucurkan dana miliaran dolar, di luar kontrak NASA, untuk membantu membangun fasilitas pendaratan yang permanen di bulan.
"Banyak yang harus kami lakukan sebelum berhasil mendaratkan dan mengembalikan astronot," kata John Couluris, wakil presiden Blue Origin.
Dua tahun lalu, Blue Origin menggugat setelah NASA memberikan kontrak kepada SpaceX untuk melakukan pendaratan pertama di bulan. Seorang hakim federal mendukung keputusan badan antariksa tersebut.
Sumber: internasional.republika.co.id