WE NewsWorthy, Jakarta - Politisi Partai Demokrat Ashgar Saleh menyoroti kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 131 orang usai laga lanjuran Liga 1 antara Arema FC VS Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) kemarin.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); Mantan Politisi NasDem ini juga tak segan menyebut banyak skenario yang dibuat mirip dengan kasus penembakan Brigadir J oleh Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); "Skenario ala Sambo dalam Pembantaian Kanjuruhan: 1. Rekaman Ibu penjual dawet di pintu 3, 2. Kapolda: Polisi bertindak sesuap SOP, 3. PSSI temukan botol miras, 4. Buzzer dikerahkan untuk kaburkan fakta, dan 5. Kompolnas bilang tak ada perintah tembak gas air mata," ucapnya dikutip dari Twitter pribadinya, Kamis (6/10/2022).
Akan tetapi, mantan Anggota DPRD Kota Ternate ini menyebut upaya skenario ala Sambo tersebut gagal dilaksanakan karena fakta yang ada di lapangan.
"Fakta lapangan: 1. Gagal total karena tak ada penjual dawet di pintu 3, 2. Kapolda minta maaf, 3. Kita butuh berapa selongsong. Tabung gas air mata yg ditemukan, 4. Testimoni korban selamat dan rekaman video penonton lebih dipercaya, 5. Kompolnas datang semuanya jadiĀ kabur," ungkapnya.
Ashgar juga mengajak masyarakat untuk fokus dan waspada untuk mengungkap fakta dan mengabaikan rekayasa.
Sumber: nw.wartaekonomi.co.id